Friday, March 22, 2013

Apakah Kesalahannya Perlu Dimaafkan?



Jika keuntungan yang bisa Anda peroleh dengan mencurahkan semakin banyak kasih sayang, serta memaafkan kesalahan jauh lebih banyak dibandingkan dengan membalasnya, kenapa tidak?

Memaafkan, Maaf, Forgive, Forgiveness
Memaafkan tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tapi juga untuk diri sendiri.
Mungkin ada orang yang melukai tubuh, atau perasaan Anda. Kesalahan tersebut bisa saja terjadi, baik secara sengaja maupun tidak disengaja, dan sekarang Anda dihadapkan dengan pilihan untuk membalas atau memaafkannya.

Bisa dimaafkan atau tidak?
Apapun kesalahan yang terjadi, memaafkan merupakan hal yang terpuji, dan dianggap sebagai solusi untuk mengatasi tekanan yang dirasakan di dalam hati. Banyak manfaat yang diperoleh dengan memaafkan orang lain, karena memaafkan dapat membebaskan Anda dari berbagai emosi dan tindakan yang negatif, serta membantu Anda melangkah maju dalam menyongsong masa depan tanpa dibayang-bayangi oleh segala bentuk kerugian yang dihasilkan oleh emosi dan tindakan yang negatif tersebut.

Meskipun demikian, memaafkan memang bukan merupakan hal yang bisa dipaksakan, baik terhadap orang lain maupun kepada diri sendiri. Selain itu, Anda juga membutuhkan waktu, karena emosi yang dipicu oleh kekesalan yang Anda rasakan juga perlu diredakan terlebih dahulu sebelum bisa sepenuhnya bisa memaafkan.

Bagaimana jika tidak dimaafkan saja?
Wajar jika Anda merasa sedih, marah atau emosi setelah diperlakukan dengan tidak adil. Tapi, perhatikan berbagai berita yang ditampilkan melalui media. Di sana Anda dapat membaca, atau menyaksikan bahwa kesalahan dalam melakukan langkah untuk membalas ketidak-adilan tersebut terkadang justru merugikan orang yang berusaha untuk menuntut keadilan.

Selain itu, proses penyembuhan luka yang Anda rasakan membutuhkan waktu dan kebesaran jiwa yang Anda miliki, serta dukungan dari orang-orang yang menyayangi Anda. Untuk itu, pertimbangkan baik-baik sebelum memutuskan untuk bertindak, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak Anda harapkan.

Kendalikan emosi
Siapa orang yang membuat Anda merasa kesal? Apakah Anda perlu menyusun nama mereka dalam daftar?
Kenapa tidak? Coba saja mencatat nama mereka dalam selembar kertas, tapi harus dimulai dari nama orang yang paling Anda sayangi terlebih dahulu.

Di dunia ini, tidak ada manusia yang sempurna. Setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jadi, jangan biarkan sebuah kesalahan kecil yang terjadi menghapus kasih sayang yang Anda rasakan kepadanya.

Pahami apa yang terjadi
Setelah itu, pahami apa yang Anda rasakan terhadap masing-masing orang yang namanya tercatat dalam daftar yang Anda susun. Jika perlu, bicarakan mengenai apa yang Anda rasakan terhadap orang-orang tersebut dengan orang-orang yang dapat dipercaya.

Usahakan untuk tidak menceritakannya kepada satu atau dua orang saja, karena Anda membutuhkan masukan yang seimbang dan benar-benar netral sebelum memutuskan untuk mengambil tindakan. Coba saja menanyakan kepada mereka, dan diri Anda sendiri, “Apa yang membuatnya memperlakukan saya seperti ini? Apa yang bisa saya lakukan untuk membantunya agar tidak mengulang kesalahan yang sama?”

Jadi, dimaafkan atau tidak?
Setiap orang pasti pernah berbuat salah. Tidak terkecuali Anda sendiri. Jika selama ini Anda bisa memaafkan diri Anda sendiri, mengapa hal yang sama tidak bisa dilakukan terhadap orang lain? Apakah Anda lebih menginginkan agar orang lain “menghukum” atau memaafkan Anda, saat Anda berbuat salah?

Usahakan untuk selalu memperlakukan orang lain seperti bagaimana Anda ingin diperlakukan. Memaafkan kesalahan merupakan sikap yang menunjukkan betapa besarnya kasih sayang yang Anda miliki, sehingga bersedia untuk menghapus keinginan untuk melampiaskan kekesalan yang Anda rasakan, baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri.

Thursday, March 21, 2013

Ganti Kebiasaan Buruk Dengan Yang Lebih Baik



Apakah ada kebiasaan yang kurang Anda sukai dan perlu diganti dengan yang lebih baik lagi?
Kebiasaan, Habit
Pilih kebiasaan lama, atau diganti dengan yang baru?
Kebiasaan merupakan hal-hal yang biasanya Anda lakukan secara refleks atau tanpa dipikirkan, seperti membersihkan gigi, mencuci piring setelah makan, dan lain sebagainya. Sayangnya tidak semua hal yang biasa Anda lakukan tersebut dapat memberikan pengaruh yang baik bagi kehidupan Anda di masa mendatang.

Kenapa harus diganti?
Jika tidak dibiasakan, pasti akan ada berbagai macam manfaat yang tidak akan dapat Anda peroleh dari aktifitas yang Anda lakukan. Misalnya, orang yang tidak terbiasa berpikir pasti akan mengalami kesulitan saat harus berpikir, sehingga tidak dapat menemukan solusi untuk memecahkan permasalahan yang dihadapinya. 

Sebaliknya, hal-hal buruk yang dibiasakan akan mendatangkan akibat yang merugikan dan mengancam kesejahteraan hidupnya. Misalnya, kebiasaan berbelanja yang berlebihan, sehingga kemudian mengalami kesulitan untuk dapat menabung, atau bahkan selalu terlilit hutang. 

Bagaimana caranya?
Apapun kebiasaan yang ingin Anda tanamkan atau hilangkan, ikuti saja ketiga langkah berikut ini.

  1. Tentukan apa yang ingin Anda biasakan, serta kebiasaan mana yang ingin ditinggalkan.
  2. Gunakan alat bantu, untuk mengingatkan Anda, seperti alarm pada telepon genggam, catatan, meminta tolong kepada keluarga atau teman, dll. 
  3. Lakukan sesegera mungkin pada saat Anda berhasil mengingatnya.

Pada minggu-minggu pertama mungkin Anda merasa berat untuk menerapkan ketiga langkah tersebut di atas. Tapi lama-kelamaan Anda pasti menjadi terbiasa, sehingga kemudian dapat melakukannya dengan lebih mudah.


Misalnya, jika Anda ingin membiasakan diri untuk tidak jajan di luar, berarti Anda perlu membiasakan diri untuk memastikan bahan makanan apa saja yang terdapat di rumah, apa saja yang perlu dibeli saat berbelanja, memasak makanan, serta membereskan dan membersihkan segala bentuk kelengkapan yang dibutuhkan untuk melakukannya. Tapi tidak perlu semuanya harus bisa dilakukan sekaligus secara bersamaan. Tanamkan kebiasaan baru dan hilangkan kebiasaan lama secara bertahap, dimulai dari hal-hal yang paling kecil dan sederhana.

Apakah saya bisa?

  • Yakin bahwa Anda pasti bisa. Kenapa harus berkata tidak bisa jika belum mencoba? Bahkan jika belum juga berhasil, Anda bisa mencobanya kembali. Satu-satunya cara untuk sepenuhnya mengalami kegagalan adalah berusaha untuk menggagalkan niat Anda untuk mencobanya.   
  •  Perhatikan dan kendalikan apa yang Anda lakukan. Berikan penghargaan jika Anda berhasil dan berikan peringatan jika Anda tidak melakukannya. Bukankah Anda sendiri yang nantinya akan menikmati hasil yang Anda peroleh dari ditanamkannya atau dihilangkannya kebiasaan tertentu dari aktifitas harian Anda? 
  • Gunakan strategi yang kreatif dalam menerapkannya. Misalnya, jika merasa selalu tergoda untuk berbelanja dengan menggunakan kartu kredit, lakukan hal-hal yang dapat membuat Anda merasa kesulitan untuk menggunakan kartu kredit, seperti meminta kepada keluarga untuk menyimpankannya, atau memasukkannya ke dalam laci yang terkunci dan kemudian menitipkan kuncinya. 


Hargai prestasi Anda
Setelah berhasil menanamkan atau menghilangkan kebiasaan tertentu, berikan pujian, hadiah, atau apapun yang bisa Anda lakukan untuk menunjukkan penghargaan terhadap apa yang sudah berhasil Anda raih kepada diri Anda sendiri. Misalnya, memberikan pujian kepada bayangan Anda pada cermin karena selalu terlihat tersenyum manis. 

Bagaimana jika gagal?
Jangan pernah berpikir bahwa Anda gagal, karena kegagalan merupakan awal dari keberhasilan. Jadi, tidak perlu berkecil hati. Coba saja terus sampai Anda benar-benar bisa, karena mengubah kebiasaan secara bertahap, satu per satu, dari hal yang paling sederhana, merupakan cara yang paling efektif untuk mewujudkan berbagai macam prestasi yang Anda inginkan, serta menghindarkan Anda dari hal-hal yang tidak Anda harapkan.

Wednesday, March 20, 2013

Yang Perlu Diingat Dalam Mencari Teman



Tuntutan perkembangan jaman mungkin menyita terlalu banyak waktu, dan membuat Anda melupakan hal-hal yang juga tidak kalah penting, yaitu teman dan saat-saat bahagia yang Anda lewatkan bersamanya.

Teman, Sahabat, Friend, Friendship
Teman: Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.
Mencari teman bisa dikatakan bukan merupakan hal yang perlu terlalu dikhawatirkan, apalagi jika Anda selalu dikelilingi oleh orang-orang terdekat. Tapi, bagaimana jika situasinya berubah, sehingga Anda ditempatkan pada posisi di mana Anda sama sekali tidak mengenal siapa pun yang berada di sekitar Anda? 

Hal itu mungkin saja terjadi jika Anda pindah, untuk bersekolah atau bekerja di lokasi yang jauh dari tempat di mana Anda dibesarkan. Jika hal tersebut terjadi, apa yang bisa Anda lakukan untuk menemukan teman yang tepat?

Lain lubuk, lain ilalang
Pada masyarakat yang berbeda biasanya berlaku adat dan kebiasaan yang berbeda, yang perlu diikuti untuk dapat memperoleh penerimaan dari orang-orang yang berada di sana. Kelompok masyarakat tersebut kemudian juga terbagi dalam berbagai bagian yang lebih kecil, sesuai dengan adat dan kebiasaan yang diberlakukan oleh para anggotanya.

Bersatu kita kukuh, bercerai kita runtuh
Manusia pada dasarnya merupakan mahluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dan dukungan dari orang-orang yang berada di sekitarnya. Saat berada di dalam kesendirian, manusia cenderung merasa lebih lemah dan tidak berdaya. Hal itu menyebabkan manusia selalu  berusaha untuk menjalin hubungan dengan orang-orang yang dapat dipercaya untuk mendapatkan dukungan dan bantuan yang dibutuhkannya. Salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk memperkuat keberadaan dirinya adalah dengan cara berteman.  
Di mana kita bernaung, di situ langit dijunjung
Di mana pun Anda berada, di sana terdapat orang-orang yang dianggap sebagai pimpinan dan juga para pengikutnya. Jadi akan selalu ada orang-orang atau kelompok tertentu dalam jumlah yang lebih kecil yang lebih berpengaruh jika dibandingkan dengan anggota yang lainnya. 

Karena nila setitik, rusak susu sebelanga
Salah memilih teman dapat merusak reputasi Anda secara keseluruhan. Begitu Anda dianggap sekelompok dengan orang-orang tertentu, maka sulit bagi Anda untuk melepaskan diri dari berbagai macam predikat yang erat hubungannya dengan kelompok orang-orang tersebut, yang kemudian juga dapat berpengaruh buruk bagi perkembangan sosial Anda di masa mendatang. Untuk menghindarkan diri dari kemungkinan yang tidak diharapkan, ingat beberapa hal dalam melakukan pertemanan.

  • Tidak perlu takut berteman, karena setiap manusia memang membutuhkannya.  
  •  Pahami nilai-nilai yang diberlakukan pada masyarakat di sekitar Anda, kemudian terapkan, kecuali jika nilai-nilai tersebut bertentangan dengan apa yang Anda yakini. 
  • Tidak ada salahnya berteman dengan siapa saja, tapi Anda tetap perlu menentukan batasan. 
  • Usahakan untuk selalu bersikap positif, namun jangan pernah menuntut orang lain untuk menunjukkan sikap yang sama. 
  • Tidak perlu berteman dengan orang yang suka membuat Anda merasa bersalah. 
  • Hindarkan juga pertemanan dengan orang yang membuat Anda merasa tidak menyukai diri Anda sendiri. 
  •  Apa gunanya berteman dengan orang yang tidak memberikan dukungan saat Anda membutuhkan bantuan? 
  • Jauhi orang yang suka mengatakan hal-hal yang buruk mengenai Anda dan juga orang lain. 
  • Orang yang suka menindas atau memanfaatkan Anda sama sekali tidak pantas dijadikan teman. 
  • Hal yang sama berlaku pada orang yang suka merebut atau mencuri hal-hal yang Anda miliki. 
  • Apalagi orang yang tidak segan-segan mengorbankan Anda untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
  • Orang yang suka berbohong hanya dapat mendatangkan masalah. 
  • Orang yang tidak bisa menyimpan rahasia adalah orang yang tidak bisa dipercaya.

Mencari teman memang susah-susah gampang, tapi Anda tidak perlu takut. Tetaplah memperluas hubungan dengan siapa saja, karena jika berhasil menemukan sahabat sejati yang Anda harapkan, maka kehidupan akan terasa jauh lebih membahagiakan.